SEWAKAN TANAH NEGARA, PENSIUNAN ASN TILAP RATUSAN JUTA.

Lampung Timur, lantainewstv.com (SMSI)–Belasan tahun sewakan lahan pertanian milik negara, Sar (60) pensiunan Kepala Balai Benih (BBI) Kecamatan Way Jepara Lampung Timur diduga meraup keuntungan ratusan juta. Ironisnya, uang hasil perbuatan “haram” itu untuk kepentingan pribadi.

Salah seorang pensiunan BBI mengatakan, Sar yang tinggal di Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara menjabat Kepala BBI Way Jepara sekitar lima belas tahun.

Sekitar dua tahun lalu bersangkutan telah purna tugas, Dan saat ini lembaga milik pemerintah yang berada di desa itu dijabat pelaksana tugas.

Selama jadi pimpinan, Sar menyewakan sekitar empat hektar dari jumlah total delapan hektar ke sejumlah warga untuk ditanami palawija dan buah-buahan seperti semangka.

Tiap hektar, Sar memasang tarif Rp3-Rp5 juta untuk satu kali musim Dalam setahun, pensiunan Kepala BBI itu meraup puluhan juta.

Setelah musim tanam atau musim panen habis, Sar kembali menyewakan lahan milik negara itu Dan, sebagian lahan digarap sendiri dan hasilnyapun dinikmati sendiri.

“Selama 15 tahun lahan BBI disewakan dan hasilnya untuk kepentingan pribadi, ujar mantan abdi negara itu.

Secara admistrasi dan hukum, oknum pensiunan ASN itu secara jelas melakukan penyalahgunaan wewenang untuk kepetingan pribadi. Dan, jumlah uang yang diduga ditilap mantan Kepala BBI itu mencapai ratusan juta.

“Kami sudah menelusuri ke provinsi Dan nggak ada pendapatan dari BBI Way Jepara selama Sar menjabat,”tegas mantan pegawai yang enggan disebut identitasnya.

Sementara itu, saat dihubungi lewat telepon Sar enggan mengangkat meskipun aktif Dan saat di WhatsApp, bersangkutan tak merespon. Ketika sejumlah awak media mendatangi ke rumah, Sar bersama keluarganya tak berada di tempat dan gerbang rumah terkunci.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BBI Way Jepara Nurul Hakim mengaku baru beberapa bulan menjabat sebagai pelaksana tugas.

Terkait dugaan sewa menyewa lahan milik negara yang dilakukan pimpinan sebelumnya, dirinya mengaku tidak tahu menahu.

“Anda ini siapa, kok tanya-tanya soal itu. Saya nggak tahu,”ujar Nurul Hakim saat dihubungi lewat telepon.

(Hali Adhari)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *