
Lampung Selatan, lantainewstv.com–mengakhiri Semester 1 Tahun ajaran 2023-2024 KB Haura Ayna adakan Kegiatan Manasik Haji Di Islamic Centre Raja Basa,Bandar Lampung, serta pembagian Raport sekaligus Makan Bersama Di Rumah Makan Pondok Joglo Desa Karang Anyar kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.
Acara di ikuti oleh Para Bunda-Bunda Paud Haura Ayna,Anak Didik dengan di dampingi para Wali Murid KB Haura Ayna Jatimulyo kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

Acara dipandu langsung oleh Pengelola KB Haura ayna Herawati, dibantu Guru KB Haura ayna Bunda Ike dan Bunda Lela Sari,dimana para Siswa dan Siswi mengikuti Panduan Manasik Haji dengan Antusias dan Tertib,dan diwarnai tingkah lucu dan menggemaskan dari Mereka.
Acara dilanjutkan dengan Pembagian Raport dan Makan Bersama Di Rumah Makan Pondok Joglo,dan berjalan Lancar dan Tertib tampa ada kendala berarti.

Kepada Awak media pengelola KB Haura Ayna, Herawati memaparkan tujuan Acara Manasik Haji bagi Siswa Siswi KB Haura Ayna adalah :
Membantu anak memahami ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan jika mampu.
Suatu upaya melakukan pembelajaran nilai-nilai agama sejak dini dengan metode simulasi yang mudah, Melatih disiplin anak sejak dini dengan melakukan urutan-urutan rukun haji secara tepat.

Mengikuti manasik haji akan mendatangkan kesan mendalam pada anak, sehingga dapat membentuk pribadi anak agar menjadi agamis sejak dini.
Aktivitas kognitif anak menjadi terangsang, karena dalam manasik haji anak akan banyak mendengar, menghapal, dan melantunkan doa-doa di tiap aktivitas yang berbeda, seperti saat sedang melempar jumrah, sa’i, atau thawaf.
Memberikan anak pengetahuan mengenai bentuk kabah sesungguhnya melalui replika yang sangat mirip dan memberitahukan apa fungsinya bagi umat Islam.

Menumbuhkan kecintaan anak terhadap agama Islam melalui ibadah haji dan memotivasi anak agar bisa melakukan ibadah haji nantinya ketika ia dewasa.
Dengan cara melihat, meniru setiap gerakan, melafalkan setiap doa, lambat laun akan membuat anak mengingat dan menghayati dengan kesungguhan dalam melakukan ibadah. Karena sudah menjadi sifat alamiah anak yang gemar meniru apa saja yang baru dilihat dan dipraktikannya seperti melakukan simulasi manasik haji tersebut.
Dengan begitu nilai ketakwaan dan pemahaman anak mengenai agama Islam menjadi lebih besar dan jika sudah besar tidak menutup kemungkinan sang anak mencoba untuk mewujudkan rukun Islam yang ke 5 tersebut dengan sempurna.

“Semoga kita semua dapat menjadi orangtua yang bisa membimbing terus anak-anaknya agar bisa tetap menjalankan semua kewajiban sebagai seorang muslim” pungkasnya.
(Tim Liputan)