DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENYERANG WARGA WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR.

Lampung Timur, Lantainewstv.com (SMSI)–Meskipun belum memasuki musim penghujan, nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang sejumlah warga Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Lampung Timur sebulan terakhir. Beruntung, penderita akibat virus nyamuk mematikan itu daoat diselamatkan.

Widodo, warga setempat mengatakan, selama sebulan terakhir, sedikitnya tiga warga harus dirawat di sejumlah rumah sakit akibat terjangkit virus nyamuk DBD. Ketiga penderita terdiri atas dua anak- anak dan satu dewasa. Beruntung, ketiga penderita akibat virus mematikan itu dapat diselamatkan.
“Para penderita dirawat di sejumlah rumah sakit dan Alhamdulillah nggak ada yang fatal atau meninggal,” kata Widodo Selasa (3/10/2023).

Jika dilihat dari siklus penyebaran virus DBD, nyamuk mematikan itu biasanya muncul saat musim penghujan. Tapi faktanya, saat kemarau panjang yang telah berlangsung tiga bulan, masih ada warga yang terjangkit virus nyamuk mematikan tersebut.
“Umumnya pandemi DBD terjadi saat musim penghujan. Tapi sebaliknya, saat kemarau panjang ada warga yang terjangkit,” ujarnya.

Oleh sebab itu, karena sudah ada sejumlah warga yang terjangkit virus nyamuk berbahaya itu, warga minta petugas kesehatan setempat hendaknya melakukan pengasapan atau fogging bagi lingkungan warga yang rawan DBD.
“Jangan sampai ada korban dulu petugas baru bertindak. Apalagi jumlah penderitanya sudah dibilang banyak,” tegas Widodo.

Kepala Puskesmas Way Jepara Munawar beberapa kali dihubungi, meskipun ponselnya aktif namun tak merespon.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun oleh tim Lantainewstv.com, penyebaran wabah virus DBD tak hanya terjadi di Desa Braja Sakti.

Di desa tetangga yakni Desa Labuhan Ratu Dua misalnya, beberapa tahun silam, akibat virus nyamuk mematikan itu, dua warga harus kehilangan nyawa. Ironisnya, setelah nyawa warga melayang, petugas saat itu bertindak yakni dengan melakukan fogging.

Selain Kecamatan Way Jepara, kecamatan tetangga seperti Bandar Sribhawono saat itu merupakan kecamatan yang rawan akan DBD. Belum lagi kecamatan lain di kabupaten tersebut. Umumnya, virus nyamuk yang dapat merenggut jiwa manusia itu terjadi saat musim penghujan.

Hali Adhari.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *