Sekampung,SMSI – Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sambikarto, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur nyaris ludes dilalap si jago merah. Senin (13/06/2022).
“SD 3 Sambikarto info nya di bakar sama orang tadi malam, tapi yang bakar anaknya agak kurang, sekarang sudah di damaikan sama kadesnya,”ujar warga yang meminta identitas nya di lindungi.
Melihat ruang kelasnya terbakar, siswa siswi yang sudah berangkat sekolah berbondong-bondong memadamkan api dengan air menggunakan peralatan seadanya.
“Tadi pagi sudah kebakaran, apinya masih nyala kecil-kecilan, terus di siram sama temen-temen sekolah,”ujar Siswi Kelas VI.
Murid yang sudah berangkat sekolah, belum melihat dewan guru yang datang,”Belum, jam setengah tujuh,”ujar siswi berinisial AS.
Sementara itu, Warga sekitar mengaku tidak mengetahui hal itu, warga melihat sudah ada kendaraan dinas pemadam kebakaran (Damkar) milik pemerintah daerah,”Tidak tau, tau-tau ya tadi ada mobil damkar masuk, apinya juga sudah padam,”ujar warga lainnya.
Mendapati informasi itu, Pemerintah Desa Sambikarto, Kecamatan Sekampung telah melakukan langkah antisipasi dengan cara mendamaikan antara pihak sekolah dan orang tua yang diduga melakukan pembakaran tersebut.
Saat diwawancarai wartawan, Kepala Desa Sambikarto tidak berada di kediamannya dikarenakan sedang bepergian mengurus BPJS ke Metro,”Bapak pergi ke Metro ngurusin BPJS,”ujar isrti Kepala Desa yang belum di ketahui namanya.
Namun dirinya telah membenarkan perdamaian antara terduga pelaku dengan pihak sekolah.
Masih di katakan istri Kepala Desa,”Sudah orangtuanya yang bertanggung jawab, Alhamdulillah yang penting pertanggungjawaban orang tuanya,”katanya.
Belakang diketahui, pria yang melakukan perbuatan itu diduga mengalami keterbelakangan mental.
“Ya namanya juga anaknya kurang (keterbelakangan mental, red) anaknya tu kalau mainan sama anak-anak kecil gitu, sudah dewasa lah, kayaknya kalau sekolah sudah lulus SMA,”lanjutnya.
Diketahui, ruang yang di bakar itu adalah kelas enam, pantauan di lapangan, melihat kondisi sekolah itu pun sudah memprihatinkan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kepala Sekolah (K3S) Kordinator Wilayah Kecamatan Sekampung mengaku tidak mengetahui hal itu dan tidak ada yang memberikan informasi ke dirinya.
(Team)