Lima LSM yang tergabung dalam “AREMA” gelar Demo tolak MOU Pemkab Lamtim terkait pinjaman 300 juta dari PT SMI.

Lampung Timur,lantainewstv.com – Lima Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (AREMA) Lampung Timur melakukan unjuk rasa di Halaman kantor Bupati dan Sekretariat DPRD setempat, Senin (25/4/2022).

Dalam aksinya AREMA mendesak Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo mengevaluasi keberadaan pejabat yang dinilai cacat hukum.

“Pihak eksekutif mengenai ASN, baik yang kira-kira cacat moral, cacat hukum untuk segera dievaluasi yang mana kami pandang penting dan urgent,” ujar Maradoni yang menjadi Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi.

Masa juga menuntut agar seluruh Fraksi di Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) tidak menandatangani memorandum of understanding atau MOU dengan pihak PT SMI terkait rencana Pemda Lampung Timur yang akan melakukan pinjaman dana.
“Kita pandang itu akan membebani dari APBD Kabupaten Lampung Timur,” ujarnya.

Maradoni menjelaskan, Apabila Pinjaman itu terealisasi di 2023 sampai seterusnya selama 8 tahun dengan 7,5% dari bunga 300 Milyar. Dirinya mempertanyakan dari mana nantinya pihak daerah kebupaten Lampung Timur untuk membayar bunga pinjaman yang mencapai 22 Milyar itu.

Maradoni menaMpik statement dari Sekda Kabupaten Lampung Timur bahwasanya Kabupaten Lampung Timur sedang tidak sehat mengenai keuangan daerah atau kasda Lampung Timur.

“Itu sebagai Alasan saja, karena kita khawatirkan pada prinsipnya hal tersebut menjadi banjir akan tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi seperti Bupati Lampung Tengah yang saat ini menjadi pesakitan,” kata dia.

Maradoni menegaskan bahwa selama ini belum pernah terjadi di Lampung Timur sejak berdiri pada tahun 1999 hingga saat ini Pemerintah Daerah yang tidak mampu membayar gaji pegawai negeri sipil (PNS).

“Sampai hari ini, tidak pernah ada dan artinya keuangan daerah baik, hanya segelintir keinginan oknum tertentu yang mengharapkan dana itu untuk terealisasi,” ungkapnya.

Masa Aksi bahkan mengancam apabila seluruh tuntutan yang mereka sampaikan tidak diindahkan atau tidak diakomodir oleh pihak terkait mereka akan mengelar aksi yang lebih besar.

(Redaksi)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *