Proyek Siluman Pembangunan Saluran Air Irigasi Menggunakan Beton Precast Diduga Dikorupsi.


‎Lampung Utara, lantainewstv.com—Diduga proyek siluman tanpa memasang papan nama semakin marak terjadi di Kabupaten Lampung utara. kegiatan semacam ini tidak menutup kemungkinan akan membuka celah terjadinya tindakan korupsi.

‎Papan nama proyek adalah hal penting sebagai saranan informasi kepada masyarakat untuk mengetahui jenis kegiatan proyek yang bersumber dana besaran Anggaran, Volume pekerjaan, kelompok tani pelaksana serta tanggal dan waktu pelaksanaanya yang merupakan implementasi azas transparansi sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.

‎Seperti yang terjadi di dusun 2 desa purba sakti kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara saat diketemukan pada Tanggal 22 September 2025, proyek pembangunan saluran irigasi P3-TGAI yang tanpa ada papan nama proyek dan Pekerja Proyek tidak (Safety) dalam bekerja.

‎Hal tersebut tidak sesuai dengan amanah Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi Publik (KIP) serta Perpres nomor 54 tahun 2010 dan nomor 70 tahun 2012 dimana mengatur setiap pembangunan fisik yang anggaran dari Negara wajib untuk memasang papan nama proyek.

‎Pekerjaan proyek tanpa papan nama informasi terindikasi akal-akalan untuk mengelabuhi masyarakat agar tidak termonitor besar anggaran. Hal ini patut di duga pelaksanaan Proyek dengan sengaja menyembunyikan informasi dari pengawasan publik (Tidak Transparan).

‎Sementara Kepala Desa Purba sakti, SUNAR ditemui dijalan ” saya kerja juga disitu, saya tidak tau apa apa. Saya ngebantu dibayar rp.50.000,- semua itu pekerjaan nya pak ATIM”. Tutur nya.

‎Saat tim media ini hari senin mendatangi Proyek tanpa Papan nama dan Pekerja tidak (Safety) pelaksana proyek tidak berada dilokasi namun salah satu pekerja yang bernama WAWAN mengaku “saya kurang paham kalau Pelang, saya hanya pekerja saja, itu kerja saya hanya mengaduk semen secara manual dan angkat beton ditorak kelokasi yang dipasang karna lokasi nya jauh, kami disini, bekerja semua nya 10 orang”.

‎Begitu pula saat dikonfirmasi kenek yang bekerja enggan disebutkan nama nya mengatakan adukan cor  2, 2, 1. Satu sak semen dua angkong pasir dan batu split tiga, Rata rata yang bekerja tidak tau rumah ketua kelompok dikarenakan yang bekerja bukan orang desa purba sakti karna kamu saudara semua.

‎terkait pelaksana kelompok tani dan nama Pelang proyek mengatakan waktu itu ada tapi Sekarang hilang sementara pembagunan fisik hampir selesai.

‎Disisi lain salah satu tukang yang bekerja bernama Sriyono. mengatakan “Untuk adukan 3,2,1. tiga split, pasir dua, semen satu, sedangkan adukan beton precast tersusun rapih namun banyak yang pecah dikarenakan masalah nya dipasir sebab pasirnya tidak sesuai sehingga banyak yang pecah dan rapuh”.

‎”Saya bekerja disuruh pak ATIM sama pak lurah, pak lurah pun ikut kerja disini dan saya dibayar rp.110.000,-.

‎Dalam pantauan media ini, ” papan inpormasi tidak ada dilokasi pekerjaan,  pelaksanaan pembuatan Beton precast, adukan semen beton tidak sesuai dikarenakan dilokasi pekerjaan tumpukan beton precast banyak yang terbelah tiga dan terbelah dua pecah dan rapuh tetap dipasang disaluran irigasi, Kuat dugaan pembuatan beton precast tidak sesuai dengan K 100 dan K150″. (22/09/2025)

‎Sementara, beberapa warga sekitar yang tidak mau disebut namanya juga tidak tau kalau pekerjaan itu ada dilihat hanya ada orang luar daerah yang bekerja karena mengingat proyek tidak ada namanya dan terkesan diam-diam

‎Semestinya pihak pelaksana atau ketua kelompok tani harusnya memasang papan nama informasi pekerjaan yang sedang dikerjakan sesuai dengan aturan yang sudah di tetapkan oleh peraturan dan undang-undang sehingga masyarakat tidak bertanya lagi ini pekerjaan proyek apa?,” nilai nya berapa jangka waktu pekerjaan selesai kapan, serta consultants nya siapa, kata Salah satu warga ketika dikonfirmasi oleh awak media ini”.

‎Sehingga dapat diduga kalau pekerjaan peningkatan saluran irigasi ini adalah pekerjaan siluman dan tidak bertuan, semestinya pekerjaan peningkatan saluran irigasi ini sudah terpasang papan inpormasinya maka dari itu sudah di kerjakan,  Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan peningkatan saluran irigasi ini sudah ada persekongkolan antara pihak pengguna anggaran dan ketua kelompok tani P3-TGAI.

‎Hingga berita ini diterbitkan Ketua Kelompok Tani Atim dan Konsultan serta Pengawas dari (BBWS) Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung  belum bisa di temui dikarenakan mereka tak berada di lokasi Pekerjaan Namun kami tetap berupaya untuk meminta klarifikasi terkait Program pekerjaan peningkatan jaringan irigasi P3-TGAI dari (BBWS) tesebut.

‎Diharapkan kepada Kepala Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Lampung  (BPK RI Lampung) Aparat Penegak Hukum (APH) Kejaksaan tinggi Lampung, Kejaksaan Negeri Lampung Utara dan Kapolda Lampung serta Kapolres Lampung utara maupun pusat agar dapat menyelidiki dan menindaklanjuti tentang perbuatan yang diduga merugikan keuangan negara.

‎(Tim/Red)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *