Pembinaan Satgas Dalam Upaya Penanggulangan Interaksi Manusia Dan Satwa Liar Yang di Hadiri Wakil Gubernur, Warga Desak Penanganan Segera di Lakukan.

Lampung Timur, Lantainewstv.com,(SMSI) – Dinas kehutanan Provinsi Lampung bersama Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mengadakan kegiatan pembinaan satgas dalam upaya penanggulangan interaksi manusia dan satwa liar 2022, berlokasi di balai desa Labuhan Ratu VI kec. Labuhan Ratu Lampung Timur, Yang dihadiri oleh masyarakat desa penyangga TNWK, Beberapa kepala desa penyangga, Camat Labuhan Ratu, Dinas Kabupaten maupun Provinsi dan Wakil Gubernur Chusnunia Khalim, Jumat 2 Desember 2022.

Seringnya terjadi interaksi masyarakat dengan satwa liar akhir akhir ini menjadi perhatian pemerintah baik dari tingkat Kabupaten, Propinsi maupun tingkat Pusat. Apalagi konflik yang terjadi belakangan ini sampai memakan korban hingga meninggal dunia. Atas dasar itulah masyarakat khususnya yang tergabung dalam Forum Desa Penyangga mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan upaya penanggulangan konflik yang terjadi selama ini.

Dinas kehutanan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Joko Susilo, bersama Ketua Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kuswandono mengadakan dialog bertujuan pembinaan kepada satgas dan masyarakat khususnya yang sering berinteraksi dengan satwa liar dari 7 kecamatan dan 24 desa yang ada di Lampung Timur.

Acara Pembinaan satgas dalam upaya penanggulangan interaksi manusia dan satwa liar 2022, dibuka oleh camat Labuhan Ratu Camat Defri Irwansyah. SOS, dengan harapan agar desa penyangga TMWK dapat mengembangkan ekowisata baik dari UMKM, seni, budaya maupun yang lainnya. Ketua Balai TMWK menambahkan selain pengembangan wisata di pinggiran TMWK pembangunan akan segera dilaksanakan dengan cara bertahap hingga menjadi tanggul yang permanen.

Dalam sesi tanya jawab Suyuti warga dari kecamatan Way Jepara berharap ” Pemerintah harus segara hadir dalam penanganan konflik yang selama ini tidak kunjung selesai, kami masyarakat sangat peduli dan berhati hati menjaga satwa liar namun malah masyarakat sendiri yang selama ini menjadi korban. Kami tunggu sawah ladang kami sampai nyawa kami taruhannya” tegas mantan kades Braja Asri dua periode.

Beberapa warga juga menginginkan bantuan matriil berupa mercon untuk mengusir satwa liar yang mau masuk keperkebunan warga. Dan juga agar GPS ditambah, karena gerombolan gajah bukan hanya 4 atau 5 gerombolan saja. Menanggapi itu Kepala Balai TNWK akan segera mengupayakan ” kami akan segera merealisasikan pembangunan tanggul , penambahan GPS yang lagi di pesan dari negara Afrika, penangganan dengan adanya Gajah Cina juga meminta bantuan dari Dewan yang ada di Lampung timur dan berharap agar Dana desa ataupun CSR dapat dipergunakan untuk pengendalian interaksi manusia dan satwa liar, ” ujarnya.

Karena hari jumat, Acarapun berselang dengan melaksanakan ibadah sholat jumat di masjid terdekat. Dan di penghujung acara ditutup oleh Chusnunia Chalim Wakil Gubernur ” Mari kita hidup berdamai, berdampingan dengan satwa dan baca potensi yang ada dipinggir TNWK agar dapat meningkatkan ekonomi melalui UMKM dan sebagainya. Dan ayo kita bikin Festival desa bersama, kita laksanakan 2 kali dalam sebulan. Itu saya bawain tenda , jenset agar dalam acara kegiatan kita gak usah sewa lagi,” tutup wanita yang akrab dipanggil mbak Nunik.

Acarapun ditutup dengan penyerahan bantuan tenda dan jenshet dari ibu Wakil Gubernur Chusnunia Chalim kepada kepala desa penyangga TMWK.

(Sunarso)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *