Mataram Ilir, lantainewstv.com—Dugaan Pungli Ratusan Juta Rupiah yang melibatkan Ketua Gapoktan, Korlu, UPTD, Kepala Dinas Pertanian Lamping Tengah, serta kepala Kampung, Camat kembali mencuat di progam Optimalisasi Lahan (OPLAH) tahun 2024 dan tahun 2025, Di Kampung Mataram Ilir kecamatan Seputih Surabaya kabupaten Lampung Tengah Kembali mencuat.
Kasus Pungli ini terkuak saat Awak Media menelusuri informasi yang diterima Redaksi melalui pesan Whatsapp yang menyebutkan bahwa pelaksanaan bantuan oplah di desa Mataram Ilir di Pungli oleh Ketua Gapoktan sebesar 200 ribu rupiah per hektarnya sejak pertama kali bantuan itu di bagikan tahun 2024.
Sehingga Petani hanya menerima 700 ribu rupiah dari yang seharusnya 900 ribu rupiah, Minggu (31/08/2025). Saat dikonfirmasi Awak Media di kediamannya Minggu (31/08/2025), Ketua Kelompok Tani Mawar dusun 08 Umbul Metro, menyampaikan anggota kelompoknya sebanyak 24 orang menerima bantuan OpLah sebanyak dua kali yaitu di tahun 2024 dan 2025.
Besarnya 700 ribu rupiah dari Bapak Didik ketua Gapoktan Mugi lestari,dana tersebut di terima dirinya sudah di steples dan di beri Kwitansi per penerima, dirinya hanya membagikan ke anggota sesuai luas lahan milik anggota kelompoknya.
Sedangkan ketua kelompok lainnya Wakidi Dusun 8 umbul Metro saat dikonfirmasi di kediamannya Sabtu (30/08/2025) memaparkan hal yang sama,anggotanya hanya menerima 700 ribu rupiah untuk setiap Hektar lahan, dari bapak Didik ketua Gapoktan Mugi lestari, dipotong 200 ribu rupiah langsung saat di bagikan,yang seharusnya 900 ribu rupiah.
Salah satu ketua kelompok Tani yang enggan dipublikasikan Jati dirinya juga memaparkan bahwa ada tiga gapoktan di Desa Mataram Ilir yaitu gapoktan Mugi lestari diketuai Bapak Didik.
Gapoktan Sidomulyo di ketuai Bapak Daliman dan satu lagi yang di pimpin Bapak Arifin, menurutnya ketiga Anggota Gapoktan tersebut menerima bantuan Oplah Tahun 2024 dan 2025 dengan lahan mencapai 1000 Hektar lebih,dan semua dipotong sebesar 200 ribu rupiah.
Sehingga petani hanya menerima 700 ribu rupiah dari yang seharusnya 900 ribu rupiah,Dana hasil pungli ini menurut informasi dari ketua gapoktan mugi lestari Bapak Didik di Setoran ke Korlu,uptd pertanian, dinas Pertanian bahkan kepala Kampung dan Camat ikut menikmati uang hasil pungli tersebut.
Ketua Gapoktan mugi lestari Bapak Didik, dan Gapoktan Sidomulyo Bapak Daliman, saat di konfirmasi di kediamannya, Minggu (31/08/2025) Kompak membantah pengakuan para ketua kelompok Tani terkait pemotongan Dana bantuan Oplah di Desa Mataram Ilir, menurutnya Dana dibagikan sesuai jumlah tampa ada potongan apapun sebesar 900 ribu rupiah.
Namun pengakuan anggota kelompok dan Ketua kelompok di Desa Mataram ilir kecamatan Seputih Surabaya kabupaten Lampung Tengah sangat kuat, Apapun dalihnya Ketua Gapoktan tidak bisa serta merta membuktikan kalau semua yang di sampaikan anggotanya itu tidak benar.
Sangat di sayangkan progam yang bertujuan membantu petani guna ketahanan pangan yang menjadi Nawacita Pemerintahan Presiden Prabowo justru di jadikan bancakan oleh orang-orang yang ingin memperkaya diri dengan cara korupsi.
Hal ini harus di Usut tuntas oleh Aparat Hukum sehingga Oknum-Oknum yang berkoorforasi menggerogoti uang Negara dengan memanfaatkan jabatan dan kewenangannya segera di kurung dan mendapat ganjaran yang setimpal atas perbuatannya.
(Tim)