Lampung Timur, Lantainewstv.com–Haris warga dusun Opak-apik Desa Bumi Nabung Kecamatan Sukadana Lampung timur, Harus menelan pil pahit setelah mengetahui istrinya SR telah berselingkuh dengan laki lain, Jumat (24/5/2024).
SR adalah seorang asisten rumah tangga di salah satu rumah warga setempat, Menurut keterangan Haris, dugaan perselingkuhan istrinya itu terbongkar setelah SR mengalami pendarahan hebat.
Setelah di tanya Haris,SR baru mengakui kalau ia telah berselingkuh dengan laki lain dan sering melakukan layak suami istri dengan selingkuh nya itu, Lanjut kata Haris, perselingkuhan istrinya itu bukan yang pertama kali yang ia ketahui namun faktor anak maka ia memaafkan.
“Laki itu bernama Suhar warga Desa Pakuan aji,ini bukan yang pertama kali istri saya ketauan selingkuh, Saya sangat kecewa saat ia mengakui Sumar yang menghamilinya,” Ungkap sedih Haris saat di wawancarai.
Haris sendiri di ketahui memiliki riwayat penyakit gula darah sehingga menjadi salah satu faktor dugaan SR tega berselingkuh.
Masih kata Haris, mendengar pengakuan dari SR Haris dan keluarga lalu mendatangi rumah Sumar guna meminta pertanggungjawaban dan bermaksud melaporkan yang ia alami ke Polsek Sukadana, Singkat cerita,tidak di ketahui dengan jelas Haris lalu mengatakan ia dan Sumar telah berdamai,dan Sumar harus mengeluarkan uang sebesar Rp 75 juta.
“Benar, sudah damai di Polsek karena takut dia melarikan diri saya tahan surat tanah,” Kata Haris.
Hal itu juga di benarkan oleh Sumar, ulah perbuatannya itu ia harus mencari uang sebesar Rp 75 juta, Sumar adalah seorang duda, saat di tanya hubungannya dengan SR, ia mengakui sudah menjalin hubungan terlarang itu hampir 6 bulan.
“Memang benar,saya dan SR memiliki hubungan spesial, kami juga sering melakukan layak suami istri di kamar rumah saya,” Ujarnya
“Perdamaian itu di buat kami di Polsek Sukadana di saksikan keluarga Haris dan Poldes Pakuan aji, karena uang itu belum ada Sertifikat anak saya yang saya jaminkan,” tutup Sumar.
Sedangkan di tempat lain,Kepala desa Pakuan aji Tan malaka ikut membenarkan peristiwa itu memang terjadi.
“Saya di telpon Poldes kalau di rumah Sumar banyak warga dari Desa Bumi nabung mencari Sumar, karena takut terjadi apa-apa saya menyuruh Poldes membawa Sumar dan warga itu ke Polsek,” terangnya.
Sedangkan di tanya untuk perdamaian Kepala desa Tan Malaka menyebutkan ia tak mengetahui apa-apa.
“Untuk perdamaian itu saya tidak tau, hanya mendengar kata Poldes sudah damai,” Ujar Tan Malaka.
(Tim Liputan)