Bandar Lampung, lantainewstv.com–Bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW. organisasi Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir Kesti TTKKDH yang bergerak di bidang seni dan budaya pencak silat mengadakan kegiatan Festival Keceran Tjimande.
Kegiatan pentas seni dan budaya pencak silat ini diselenggarakan di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, pada Kamis 28/9/2023 siang, dan dihadiri ribuan para peserta serta dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Beberapa rangkaian kegiatan Festival Keceran Tjimande digelar mulai dari pemecahan rekor muri peragaan Kelid Gede Silat dengan peserta pesilat terbanyak secara berpasangan, hingga tradisi Keceran.
Tradisi Keceran adalah tradisi ditetesinya mata, dan mulut para anggota Kesti TTKKDH menggunakan air khusus yang telah diberikan doa oleh para sesepuh Kesti TTKKDH.
Ketua Umum DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, Festival Keceran Tjimande digelar sebagai bentuk melestarikan seni dan budaya Indonesia khususnya pencak silat.
“Kita hadir di sini untuk bernapak tilas sekaligus untuk menjalin silahturahmi antar anggota Kesti TTKKDH,” kata Wahyu Nurjamil, Kamis (28/9/2023).
Wahyu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Festival Keceran Tjimande di Lampung. Di mana, dalam kegiatan ini 10 provinsi dari luar Lampung ikut berpartisipasi.
“Saya sebagai ketua umum mengucapkan terima kasih kepada gubernur dan forkopimda di Lampung yang telah menerima kami dari 10 provinsi hadir semua di Lampung,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, dirinya mengapresiasi atas diselenggarakannya Festival Keceran Tjimande di Lampung.
Hal ini menurutnya sebagai bentuk melestarikan warisan seni dan budaya yang ada di Indonesia agar tak punah.
“Setiap bangsa pasti memiliki warisan yang dapat dibanggakan, termasuk Indonesia yang terdiri dari ribuan suku dan pencak silat adalah salah satunya,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Arinal meminta agar warisan seni dan budaya yang ada di Indonesia harus terus dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda.
“Karena disadari atau tidak, saat ini kegemaran para remaja dan mungkin sebagian besar generasi muda lebih senang menghabiskan waktu kepada gadget, boleh di kata sangat kecil kepedulian terhadap seni tari dan bela diri pencak silat,” ungkap Arinal.
Melalui kegiatan ini, Arinal juga berharap dapat meningkatkan motivasi dan kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya di Indonesia.
“Hal ini mengingat perubahan besar yang terjadi di dunia, maka membangun sumber daya manusia berkarakter, berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian,” tandasnya.
(Red)